I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sumber energi untuk menunjang pertumbuhan adalah pemberian
pakan sesuai dengan kebutuhan fisiologis dan spesies ikan baik dengan cara kualitas maupun kuantitas, agar
memenuhi nutrisi ikan tersebut. Intensif pakan buatan disediakan untuk kebutuhan ikan, biaya yang digunakan
mencapai 70% hingga 80% dari biaya produksi.
Pakan
merupakan aspek eksternal yang penting dalam budidaya ikan, sebab pakan
merupakan sumber energi untuk menunjang pertumbuhan. Pemberian pakan dengan
kualitas dan kuantitas yang baik dapat mengoptimalkan usaha budidaya ikan. Hal
ini disebabkan karena lebih dari 70% hingga 80% biaya produksi budidaya berasal
dari pakan. Pakan yang baik adalah pakan yang sesuai dengan kebutuhan fisiologi
dan spesies ikan yang dibudidayakan disamping mampu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi ikan tersebut.
Berdasarkan tingkat
kebutuhannya pakan buatan dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pakan
tambahan, pakan suplemen, dan pakan utama. Pakan tambahan biasanya untuk
memenuhi kebutuhan tambahan, yang mana pakan utamanya adalah dari alam, namun
jumlah belum memadai untuk tumbuh dengan baik sehingga diberi pakan buatan
sebagai pakan tambahan. Selain jenis pakan yang baik, pemberian pakan yang baik
juga menentukan keberhasilan dalam budidaya ikan.
Dalam
budidaya ikan secara intensif, pakan buatan disediakan untuk memenuhi kebutuhan
ikan, dimana biaya pakan dapat mencapai 70% hingga 80% dari biaya produksi.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya pakan buatan dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu pakan tambahan, pakan suplemen, dan pakan utama. Pakan tambahan
adalah pakan yang disengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan pakan. Pakan
suplemen adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menambah komponen nutrient
tertentu yang tidak mampu disediakan pakan alami. Pakan buatan adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menggantikan sebagian
besar atau keseluruhan pakan alami.
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan pratikum Manajemen Pemberian Pakan yang dilakukan adalah:
1.
Untuk mengetahui keefektifan
pakan menggunakan metode pemuasaan dan feeding frequency yang berbeda.
2.
Untuk mengetahui kesukaan
pakan udang terhadap jenis pakan dan waktu pemuasaan yang berbeda.
1.3. Waktu
dan Tempat
Praktikum Manajemen Pemberian Pakan
dilaksanakan pada tanggal 11 November sampai 12 Desember 2013 bertempat di Laboratorium Basah Budidaya Perairan Gedung C Tembalang, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Diponegoro, Semarang.
III. MATERI DAN METODE
3.1.
Hipotesis
Hipotesis pada praktikum ini secara sistematis dapat dinyatakan
sebagai berikut :
H0
= Pemberian pakan dengan metode pemuasaan dan feeding frequency yang
berbeda tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nila
H1= Pemberian pakan dengan metode pemuasaan
dan feeding frequency yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kelulushidupan ikan nila
H1
Alternatif = Salah satu perlakuan dari pemberian pakan dengan metode
pemuasaan dan feeding frequency yang berbeda berrpengaruh terhadap pertumbuhan
dan kelulushidupan ikan nila
3.2. Materi
3.2.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Manajemen Pemberian Pakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
Manajemen Pemberian Pakan
No
|
Nama
Alat
|
Jumlah
|
Kegunaan
|
1
|
Ember
plastik
|
12
|
Tempat untuk menaruh ikan sampel
|
2
|
Serok
ikan
|
1
|
Untuk mengambil ikan sampel
|
3
|
Aerator
|
1
|
Untuk suplai oksigen
|
4
|
Selang
sipon
|
1
|
Untuk
menyipon kotoran
|
5
|
Selang
Aerasi
|
2
|
Untuk jalannya aerasi
|
6
|
Batu
aerasi
|
2
|
Untuk
Aerasi
|
7
|
Timbangan
digital
|
1
|
Untuk menimbang berat ikan sampel
|
8
|
Waring
|
1
|
Untuk
menutup bak
|
9
|
Aquarium
|
1
|
Untuk
menaruh udang
|
10
11
12
|
Penutup aquarium
Sterofoam
Kamera digital
|
1
1
1
|
Untuk menutup aquarium
Untuk alas aquarium
Untuk dokumentasi praktikum
|
3.2.2.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam
praktikum Manajemen Pemberian Pakan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum
Manajemen Pemberian Pakan
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Kegunaan
|
1
|
Benih ikan nila ukuran 5 cm
|
20 ekor
|
Sebagai sampel dalam pengamatan
|
2
3
4
5
|
Benih udang vanamei PL 10
Pakan ikan nila
Pakan udang
Air laut
|
ekor
-
-
|
Sebagai sampel dalam pengamatan
Sebagai pakan ikan nila
Sebagai pakan udang
|
3.3. Metode
Metode yang digunakan dalam Manajemen
Pemberian Pakan adalah sebagai berikut :
3.2.2. Rancangan
Praktikum
Praktikum ini menggunakan Ral dengan Faktorial (2x3)
dengan 2 kali ulangan, dimana terdapat dua faktor perlakuan yang berbeda yaitu
Faktor Frekuensi Pemberian Pakan (A) dan Faktor Metode Pemuasaan (B). Faktor
Frekuensi Pemberian Pakan (A) dalam praktikum ini terdiri dari 2X sehari dan 3X
sehari. Sedangkan faktor metode pemuasaan dalam praktikum ini terdiri dari 0
jam, 12 jam dan 24 jam.
Faktor Metode Pemuasaan (A) terdiri dari 2 taraf :
A1 : Frekuensi pemberian
pakan 2x sehari
A2 : Frekueni pemberian
pakan 3x sehari
Faktor Metode Pemuasaan (B) terdiri dari 3 taraf :
B1 : Metode pemuasaan
selama 0 jam/ tidak dipuasakan
B2 : Metode pemuasaan selama
12 jam
B3 : Metode pemuasaan
selama 24 jam
Kombinasi antar perlakuan dalam praktikum ini yaitu :
A1 B1 : Frekuensi pemberian
pakan 2x sehari dengan Metode pemuasaan selama 0
jam
A1 B2 : Frekuensi pemberian
pakan 2x sehari dengan Metode pemuasaan
selama 12
jam
A1 B3 : Frekuensi pemberian
pakan 2x sehari dengan Metode pemuasaan selama 24
jam
A2 B1 : Frekueni pemberian
pakan 3x sehari dengan Metode pemuasaan
selama 0
jam
A2 B2 : Frekueni pemberian
pakan 3x sehari dengan Metode pemuasaan selama 12
jam
A2 B3 : Frekueni pemberian
pakan 3x sehari dengan Metode pemuasaan selama 24
jam
3.2.3. Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum Manajemen
Pemberian Pakan pada ikan nila dan udang adalah sebagai berikut :
1.
Ikan
nila
Prosedur
praktikum pada materi nila meliputi : a. Pemuasaan, b. Pemberian pakan, c.
Penyiponan, d. Ganti air.
a. Pemuasaan. Ikan dipuasaakan atau tidak diberikan
pakan dalam waktu 24 jam (puasa hanya 5 kali dalam 13 hari waktu
pemeliharaan). Pemuasaan ditujukan untuk
mengosongkan saluran pencernaan atau dibuat lapar agar lebih respon terhadap pakan yang akan
diberikan.
b. Pemberian pakan. Pemberian pakan dilakukan
setelah ikan dipuasakan dan pakan yang akan diberikan selalu ditimbang terlebih
dahulu sebagai jumlah pakan, ikan yang telah dipuasakan diberi pakan secara at satiation, artinya pakan diberikan
sedikit demi sedikit hingga ikan kenyang. Pemberian pakan pada kelompok kami
dilakukan 3 kali sehari dan waktu puasa 24 jam. Pakan diberikan setelah feses
dan kotoran lainnya disipon bersih serta air yang hilang telah diganti dengan
air yang baru.
c.
Penyiponan.
Penyiponan terhadap feses dan jenis kotoran lainnya dilakukan sekali setiap
hari sebelum ikan diberi pakan. Penyiponan dilakukan dengan menggunakan selang
kecil dan dilakukan secara hati-hati agar ikan tidak stres. Air yang hilang akibat penyiponan maksimum 30% total volume air
dalam wadah pemeliharan.
d. Ganti air. Penggantian air yang hilang akibat
dari penyiponan dan penguapan dilakukan sekali setiap hari sebelum ikan diberi
pakan. Saat mengganti dan
menambah air hendaknya sambil mempertahankan ketinggian air dalam wadah
pemeliharaan tersebut agar tetap konstan.
2. Udang
Prosedur praktikum pada materi udang meliputi : a.
Pemuasaan, b. Pemberian pakan, c. Penyiponan dan pergantian air.
a. Pemuasaan
dan Pemberian (Uji Preferensi pakan udang). Udang ditempatkan pada akuarium
yang sudah disekat menjadi tiga bagian, letakkan udang pada bagian tengah
akuarium. Pemuasaan dan pemberian pakan udang pada kelompok kami dilakukan 24
jam dengan sekali pengulangan. Setelah udang dipuasakan, masukkan pakan udang
jenis A kedalam akuarium bagian kiri dan masukkan pakan udang jenis B kedalam
akuarium sebelah kanan. Angkat sekat yang ada didalam akuarium secara bersama,
lakukan pengamatan pada udang selama 1 menit, apakah udang mendekati pakan A
atau pakan B, catat berapa jumlah udang yang mendekati pakan A dan pakan
B. Lakukan hal yang sama tiap 1 menit selama
30 menit.
b. Penyiponan dan pergantian air. Penyiponan
dan penggantian air dilakukan terhadap feses dan jenis kotoran lainnya
dilakukan setelah pemberian pakan dan pengamatan selesai, dikarenakan akan
dilakukan metode yang sama tetapi dengan kelompok dan lama pemuasaan yang
berbeda.
3.2.4.
Variabel dan Metode Pengukuran Data
·
Ikan
nila
Data yang
diamati dan diambil dari praktikum pada ikan nila adalah :
a. Pertumbuhan, b. Efisiensi Pemberian Pakan,
c. Survival Rate (SR)
a. Pertumbuhan
Laju pertumbuhan spesifik
harian (specific growth rate/SGR)
ikan dihitung dengan menggunakan rumus:
SGR = ln
Wt – ln Wo X 100%
t
Keterangan: SGR = pertumbuhan
spesifik harian (% per hari)
Wo =
berat tubuh rata-rata awal pemeliharaan (g)
Wt =
berat tubuh rata-rata akhir pemeliharaan (g)
t
= waktu pemeliharaan
b.
Efisiensi pemanfaatan pakan
Penghitungan efisiensi pemanfaatan pakan dilakukan untuk mengetahui
perbandingan antara pakan yang diberikan pada ikan dengan pertumbuhan bobot
biomassa ikan, berikut cara penghitungan efisiensi pakan:
EPP = Wt
- Wo X 100%
F
Keterangan: EPP = Efisiensi
pemberian pakan
Wt =
Bobot biomassa ikan pada akhir praktikum
Wo = Bobot biomassa ikan pada awal prktikum
F =
Jumlah pakan yang diberikan selama praktikum
c.
Survival Rate (SR)
Survival Rate (SR) merupakan prosentase
kelulushidupan ikan yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
SGR
= No X 100%
Nt
Keterangan: S
= Kelulushidupan (%)
No =
Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
Nt
= Jumlah ikan pada akhir
pemeliharaan (ekor)
3.2.5. Analisis Data
Daya yang dianalisis statistik dalam praktikum ini
adalah Pertumbuhan (SGR) dan Survival
rate (Sr). Data Efisiensi pakan dan kualitas air dianalisis secara
deskriptif. Sebelum data di analisis ragam, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas, uji homogenitas dan uji additivitas. Apabila memenuhi ketiga uji
tersebut, diteruskan dengan analisis ragam yang bertujuan untuk mengetahui
interaksi antar faktor frekuensi pemberian pakan dan metode pemuasaan. Uji
wilayah duncan dilakukan untuk mengetahui perbedaannilai tengan rata-rata
perlakuan.