Minggu, 08 Desember 2013

Laporan Manajemen Aquaculture Payau



Pembahasan
Keadaan Peubah Mutu Air
Kisaran suhu air yang didapatkan sebesar 28,5-30,2°C yang berarti tambak dalam kondisi yang optimal Menurut Buwono (1993), suhu yang ideal untuk kehidupan udang berkisar antara 25-30°C. pH air dan pH tanah yang didapatkan berkisar antara 6,9-7,3 dan 6,6-6,8. Menurut Cheng, et al. (2003), kisaran pH yang baik untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan ataupun udang adalah antara 7 - 8,5. Nilai salinitas yang didapatkan yaitu 32-35‰ kurang layak untuk kehidupan ikan dan udang. Salinitas yang baik untuk kegiatan budidaya ikan dan udang adalah 10-25‰ (Mintardjo et al., 1985).  Kadar CO2 yang didapatkan masih layak untuk ikan dan udang yaitu sebesar 1,98-4,35 mg/l. Kandungan oksigen terlarut dalam tambak selama penelitian yaitu 5,65-6,8 mg/l termasuk konsentrasi yang baik untuk pertumbuhan biota perairan yaitu antara 5-7 mg/l (Kordi dan Tancung, 2007).
Kandungan ortoposfat selama penelitian berkisar antara 0,022-0,034 mg/l. Nilai tertinggi terdapat pada tambak 1 yaitu 0,029-0,034 mg/l. Nilai ammonia yang didapatkan telah melebihi batas kelayakan yaitu sebesar 0,93–1,54 mg/l. konsentrasi amoniak yang aman bagi kehidupan organisme adalah kurang dari 0,1 mg/l (Dinas Perikanan Jawa Tengah, 1996). Rata-rata kandungan nitrat pada tambak di Desa Mororejo berkisar antara 1,45-1,48 mg/l.
Hasil penelitian kandungan nitrit menunjukan kisaran antara 0,001-0,007 mg/l. Kandungan nitrit yang tertinggi terdapat pada tambak 3 yaitu 0,007 mg/l, sedangkan kandungan nitrit terendah terdapat pada tambak 1 yaitu 0,001 mg/l.
Analisa daya dukung lingkungan tambak bandeng
Hasil analisa daya dukung lingkungan tambak ikan bandeng dengan metode pembobotan menunjukan tambak ikan bandeng (tambak 1 dan 2) memiliki daya dukung sedang sampai tinggi yaitu dengan kisaran nilai 29,5-32. Beberapa parameter yang memenuhi standar kelayakan daya dukung tambak antara lain oksigen terlarut, yang berada dalam kisaran 6,75-6,8 mg/l untuk tambak 1 dan 5,8-6,42 mg/l untuk tambak 2 dimana untuk ikan bandeng kisaran ini masih dapat ditoleransi. Sedangkan untuk nilai pH air yang diperoleh adalah 6,9-7,1 yang menurut Mustafa et al., (2004) termasuk dalam kategori tinggi untuk mendukung kegiatan budidaya yang ada.
Analisa daya dukung lingkungan tambak udang
Hasil pengukuran menggunakan metode pembobotan pada tambak udang (tambak 3) di Desa Mororejo menunjukan daya dukung sedang sampai tinggi yaitu dengn kisaran nilai 27,5-31. Hasil pengamatan salinitas dan amoniak telah melebihi batas kelayakan untuk budidaya udang yaitu 32-33‰ dan 1,43-1,63 mg/l. Menurut Suyanto et al., (2004) udang windu dapat hidup optimal dengan suhu 10-30‰. Konsentrasi amoniak yang aman bagi kehidupan organisme adalah kurang dari 0,1 mg/l (Dinas Perikanan Jawa Tengah, 1996).