Pembahasan
Keadaan
Peubah Mutu Air
Kisaran suhu air yang didapatkan sebesar 28,5-30,2°C yang berarti
tambak dalam kondisi yang optimal Menurut Buwono (1993), suhu yang ideal untuk
kehidupan udang berkisar antara 25-30°C. pH air dan pH tanah yang didapatkan
berkisar antara 6,9-7,3 dan 6,6-6,8. Menurut Cheng, et al. (2003),
kisaran pH yang baik untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan ataupun udang adalah
antara 7 - 8,5. Nilai salinitas yang didapatkan yaitu 32-35‰ kurang layak untuk
kehidupan ikan dan udang. Salinitas yang baik untuk kegiatan budidaya ikan dan
udang adalah 10-25‰ (Mintardjo et al., 1985). Kadar CO2 yang didapatkan masih layak untuk
ikan dan udang yaitu sebesar 1,98-4,35 mg/l. Kandungan oksigen terlarut dalam
tambak selama penelitian yaitu 5,65-6,8 mg/l termasuk konsentrasi yang baik
untuk pertumbuhan biota perairan yaitu antara 5-7 mg/l (Kordi dan Tancung,
2007).
Kandungan ortoposfat selama penelitian berkisar antara 0,022-0,034
mg/l. Nilai tertinggi terdapat pada tambak 1 yaitu 0,029-0,034 mg/l. Nilai
ammonia yang didapatkan telah melebihi batas kelayakan yaitu sebesar 0,93–1,54
mg/l. konsentrasi amoniak yang aman bagi kehidupan organisme adalah kurang dari
0,1 mg/l (Dinas Perikanan Jawa Tengah, 1996). Rata-rata kandungan nitrat pada
tambak di Desa Mororejo berkisar antara 1,45-1,48 mg/l.
Hasil penelitian kandungan nitrit menunjukan kisaran
antara 0,001-0,007 mg/l. Kandungan nitrit yang tertinggi terdapat pada tambak 3
yaitu 0,007 mg/l, sedangkan kandungan nitrit terendah terdapat pada tambak 1
yaitu 0,001 mg/l.
Analisa
daya dukung lingkungan tambak bandeng
Hasil analisa daya dukung lingkungan tambak ikan
bandeng dengan metode pembobotan menunjukan tambak ikan bandeng (tambak 1 dan
2) memiliki daya dukung sedang sampai tinggi yaitu dengan kisaran nilai
29,5-32. Beberapa parameter yang memenuhi standar kelayakan daya dukung tambak
antara lain oksigen terlarut, yang berada dalam kisaran 6,75-6,8 mg/l untuk
tambak 1 dan 5,8-6,42 mg/l untuk tambak 2 dimana untuk ikan bandeng kisaran ini
masih dapat ditoleransi. Sedangkan untuk nilai pH air yang diperoleh adalah
6,9-7,1 yang menurut Mustafa et al., (2004) termasuk dalam kategori
tinggi untuk mendukung kegiatan budidaya yang ada.
Analisa
daya dukung lingkungan tambak udang
Hasil pengukuran menggunakan metode pembobotan pada
tambak udang (tambak 3) di Desa Mororejo menunjukan daya dukung sedang sampai
tinggi yaitu dengn kisaran nilai 27,5-31. Hasil pengamatan salinitas dan
amoniak telah melebihi batas kelayakan untuk budidaya udang yaitu 32-33‰ dan
1,43-1,63 mg/l. Menurut Suyanto et al., (2004) udang windu dapat hidup
optimal dengan suhu 10-30‰. Konsentrasi amoniak yang aman bagi kehidupan
organisme adalah kurang dari 0,1 mg/l (Dinas Perikanan Jawa Tengah, 1996).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar