Bioinformatika
dalam budidaya perairan cakupannya luas. Sangat banyak peranan di
dalamnya. Bioinformatika merupakan gabungan dari 2 kata yaitu bio (biologi) dan informatika. Bioinformatika adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis.
Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika dan
informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis terutama dengan
menggunakan sekues DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan
dengannya. Untuk
sekues DNA dan kaitannya dengan dunia budidaya perairan sudah banyak
dilakukan berbagai macam penelitian untuk meningkatkan komuditas
produksi budidaya perikanan tersebut. Pendekatan
secara molekuler dengan memanipulasmi mekanisme khususnya DNA yang
melatarbelakangi fisiologi dan mengekspresikan sifat dari organisme
budidaya tersebut. Dengan pemahaman fungsi genom, maka komposisi dan
ekspresi gen dapat diatur melalui sejumlah pendekatan bio molekuler guna
meningkatkan produksi dan kualitas budidaya.
Seiring
perkembangan teknologi berbasis DNA, menyebabkan terjadinya ledakan
informasi genetik yang dihasilkan oleh para peneliti. Jumlah informasi
genetik yang banyak ini mutlak memerlukan ilmu komputer untuk
pengelolananya, sehingga lahirlah bidang ilmu baru yang disebut bioinformatika.
Software-software dan situs bioinformatika diharapkan mampu untuk
membantu penelitian agar hasilnya lebih valid. Penggunaan software
bioinformatika dalam suatu penelitian diharapkan mampu meningkatkan
produktivitas budidaya perairan.
Penerapan Bioinformatika di bidang budidaya perairan yaitu salah satunya pada klonning promoter β-AKTIN pada ikan gurami (Osphrenemus gouramy)
dilakukan untuk mengisolasi promoter β-AKTIN tersebut. Promoter
diisolasi dengan menggunakan metode “ degenerate “ PCR, menggunakan
mesin ABI PRISM 3100-Avant dan analisisnya menggunakan program BLAST.
Analisis BLAST dapat menunjukkan bahwa sekuens DNA hasil klonning
memiliki suatu kemiripan dengan sekuens gen β-AKTIN ikan yang ada di
Bank Gen. Dan hasil amplifikasi PCR merupakan sekuens promotor β-AKTIN
ikan gurami. Perbandingannya dengan klonning cDNA hormon dari
pertumbuhan ikan gurami (Osphrenemus gouramy) yaitu dari klonning
cDNA ini mengkode hormone pertumbuhan, serta klonning cDNA pada ikan
gurami ini amplikasi PCR besar dan analisis sekuensnya terlihat dari gen
GH ikan gurami secara evolusi adalah konserf. Itulah 2 penerapan
klonning ikan gurami bagi perkembangan bioinformatika di bidang
budidaya, dimana satu sama lain saling berhubungan.
SUMBER :
mantap gan.... kami juga punya artikel yang sama tentang bioinformatika ini, silahkan agan kunjungi http://csbioinformatika.us disana banyak artikel tentang bioinformatika,,, oh ya, follow aja websitenya, nanti ane follow balik :D
BalasHapus